Strategi Konservasi Air UNSRI: Membangun Kesadaran dan Struktur Hemat Air
Konservasi air telah menjadi isu global yang mendesak, mengingat air adalah kebutuhan esensial yang ketersediaannya harus diimbangi dengan tingkat pemakaian. Penggunaan air yang tidak terkendali berpotensi mengganggu keseimbangan hidrologi di lingkungan sekitar, yang pada akhirnya dapat memicu krisis air. Oleh karena itu, langkah-langkah terstruktur dan peningkatan kesadaran sangat diperlukan.
Di lingkungan akademik, Universitas Sriwijaya (UNSRI) telah berkomitmen untuk menjadi pelopor dalam gerakan penghematan air melalui dua pendekatan utama:
- Implementasi Peralatan Hemat Air (Water-Efficient Fixtures)
UNSRI telah mengambil inisiatif praktis dengan mengganti atau memasang peralatan sanitasi modern yang dirancang untuk mengurangi volume air yang terpakai. Contohnya meliputi:
- Pemasangan Kran Cuci Tangan Efisien: Menggunakan kran dengan aliran terbatas (low-flow) atau kran otomatis yang mematikan aliran air secara cepat untuk mencegah pemborosan saat mencuci tangan.
- Penggunaan Toilet Flush Berteknologi: Memasang toilet dengan sistem dual flush (siraman ganda) yang memungkinkan pengguna memilih volume air (misalnya, 3 atau 6 liter) sesuai kebutuhan, sehingga meminimalkan air yang terbuang.
- Konstruksi Bangunan Berbasis Konservasi (Rainwater Harvesting)
Selain perangkat, UNSRI juga menerapkan prinsip arsitektur hijau melalui konstruksi bangunan yang sadar lingkungan dan air. Salah satu implementasi paling signifikan adalah pemanenan air hujan (rainwater harvesting) di beberapa gedung utama kampus.
- Mekanisme Pemanenan: Air hujan yang jatuh dikumpulkan, disalurkan, dan disimpan dalam penampungan khusus.
- Pemanfaatan Langsung: Air hasil pemanenan ini memiliki kualitas yang memadai dan langsung dialihkan untuk keperluan yang tidak membutuhkan air potable, terutama untuk menyiram tanaman dan pemeliharaan area hijau kampus.
Langkah-langkah terpadu ini mencerminkan upaya UNSRI untuk tidak hanya memberikan edukasi, tetapi juga mempraktikkan manajemen air yang bertanggung jawab, menjadikan kampus sebagai model dalam konservasi sumber daya.
